MU Menjadi Klub Pertama Mempunyai Manager Anti-Terorisme
MU Menjadi Klub Pertama Mempunyai Manager Anti-Terorisme |
Terorisme memang cukup jarang terjadi dalam sepakbola, terlebih di Inggris. Namun demikian, United sempat setidaknya dua kali mendapat insiden yang bisa menunjukkan kelalaian pihak keamanan stadion tersebut.
Yang pertama terjadi di penghujung musim 2015-16. Jelang pertandingan kontra Bournemouth, publik Manchester digegerkan dengan ditemukannya sebuah tas mencurigakan dalam toilet di Old Trafford. Kemudian, disusul dengan kelalaian pihak pengamanan klub yang tak mengetahui bahwa ada dua fans yang sempat sengaja tidur di toilet stadion tersebut agar bisa melihat laga MU vs Arsenal secara gratis pada November 2016 kemarin.
Hal itu membuat pihak klub membatalkan laga tersebut setelah sebelumnya sempat mengevakuasi para penonton yang sudah ada di dalam stadion. Setelah diusut, ternyata tas tersebut berisi bom tiruan yang sebelumnya digunakan untuk latihan keamanan di stadion tersebut.
Menurut laporan yang dilansir oleh The Times, posisi manajer itu diisi oleh seorang mantan Inspektur dari kepolisian Greater Manchester. Namun mereka tak menyebutkan secara gamblang identitas manajer tersebut. Manajer ini disebut sudah mulai bekerja sejak awal musim ini.
Sang manajer ini kemudian bekerja sama dengan tim keamanan yang sebelumnya sudah dimiliki klub Setan Merah. Selain ditugaskan untuk meningkatkan keamanan umum, ia akan berkonsentrasi untuk menangkal segala bentuk terorisme di sekitar dan dalam Old Trafford.
Selain peristiwa adanya tas tersebut, penunjukan manajer khusus anti-teroris ini juga dipicu oleh munculnya serangkaian insiden di Eropa. Contohnya insiden pengeboman di Paris pada November 2015 lalu.
Sang manajer ini kabarnya sudah menerapkan beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan di dalam stadion. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan dan badan secara menyeluruh pada tiap fans yang hendak masuk ke Old Trafford.
Tindakan ini sendiri juga disebut menimbulkan keluhan dari para fans. Sebab mereka jadi terlalu lama mengantri dan akibatnya kehilangan momen saat kick-off. Namun pihak MU sudah mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menambah jumlah staf yang melakukan pemeriksaan tersebut.
Selain itu, dalam beberapa bulan ke depan, manajer baru itu juga disebut akan melakukan sejumlah perubahan dalam metode pengamanan yang sudah ada sebelumnya.